Rabu, 09 Desember 2015

prinsip prinsi pendididkan islam



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Islam sangatmementingkanpendidikan.Denganpendidikan yang benardanberkualitas, sehingga menghasilkan output yang berakhlak dan akhirnya menciptakan masyarakat yang beradab. Al-Ghazali mengungkapkan bahwa pendidikan adalah proses memanusiakan manusia. Sayangnya, saat ini, institusi-institusi banyak yang mengabaikan visi ini, sehingga output yang dicetak lebih banyak berintelek daripada berakhlak.
Pendidikan saat ini lebih bersifat pragmatis, mengarah pada pendidikan yang Mengejar kesuksesan materi daripada spiritual dan akhlak.Pendidikandipandangsecaraekonomisdandianggapsebagaisebuahinvestasi.Gelardianggapsebagaitujuanutama, inginsegeradansecepatnyadiraihsupaya modal yang selamainidikeluarkanakanmenuaikeuntungan.
Dalam makalah ini penulis mencoba berbagi dan mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar pedidikan dalam Islam dengan sedikit melihat dalil-dalil naqli yang sudah ada dalam al-Qur’an maupun al-Hadits. Prinsip-prinsip ini yang harus diperhatikan untuk kembali pada tujuan pendidikan Islam yang sebenarnya.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud prisip pendidikan Islam?
2.      Apa saja prinsip pendidikan Islam?
3.      Bagaiman Prinsip-prinsip Pendidikan Islam?

C.    Tujuan
1.      Mengetahui pengertian prinsip pendidikan Islam
2.      Mengetahui prinsip-prinsip dalam Pendidikan Islam


BAB II
PEMBAHASAN

A.     PengertianPrinsipPendidikan Islam
Prinsip berarti asas atau kebenaran yang jadi pokok dasar orang berfikir, bertindak dan sebagainya. Menurut Dagobert D. Runes yang dikutip oleh Syamsul Nizar, mengartikan prinsip sebagai kebenaran yang bersifat universal (universal truth) yang menjadi sifat dari sesuatu.
Apabila dikaitkan dengan pendidikan, maka prinsip pendidikan dapat dikatakan sebagai kebenaran yang universal sifatnya dan menjadi dasar dalam merumuskan perangkat pendidikan.
Prinsip pendidikan diambil dari dasar pendidikan, baik berupa agama atau ideologi negara yang dianut. Prinsip pendidikan Islam juga ditegakan di atas dasar yang sama dan berpangkal dari pandangan Islam secara filosofis terhadap jagad raya, manusia, masyarakat, ilmu pengetahuan dan akhlak. Pandangan Islam terhadap masalah-masalah tersebut, melahirkan berbagai prinsip dalam pendidikan Islam.
B.     Prinsip-PrinsipDasar Pendidikan Islam                                                  
Dalam proses pendidikan Islam, adadasar-dasarpemikiran yang harusditerapkan agartercapaitujuanpendidikan Islam itusendiri, yang diantaranyaadalah;
1.      PrinsipIntegrasi
Pendidikan Islam tidak mengenal adanya pemisahan antara sains dan agama. Keduanya harus terintegrasi secara harmonis. Dalam ajaran Islam, Allah adalah pencipta alam semesta termasuk manusia. Allah pula yang menurunkan hukum-hukum untuk mengelola dan melestarikannya. Hukum-hukum mengenai alam fisik disebut sunnatullah, sedangkan pedoman hidup dan hukum-hukum untuk kehidupan manusia yang disebut dinullah yang mencakup akidah dan syari'ah. Al-Qur’an merupakan ayat yang diturunkan Allah (ayat tanziliyah, qur’aniyah). Selain itu, Allah memerintahkan agar manusia membaca ayat Allah yang berwujud fenomena-fenomena alam (ayat kauniyah, sunatullah). Hal itu berarti bahwa pendidikan Islam harus dilaksanakan  Prinsip Seimbang Pendidikan Islam selaluØsecara terpadu (integral).  memperhatikan keseimbangan di antara berbagai aspek yang meliputi keseimbangan antara dunia dan akhirat, antara ilmu dan amal, urusan hubungan dengan Allah dan sesama manusia, hak dan kewajiban.
Perilaku yang terdidikdannikmatTuhanapapunyangdidapatdalamkehidupanharusdiabdikanuntukmencapaikelayakanituterutamadenganmematuhikeinginanTuhan.
Allah SwtBerfirman,
 “ Dancarilahpadaapa yang telahdianugerahkan Allah kepada mu ( kebahagiaan ) kampungakhirat, danjanganlahkamumelupakankebahagiaan mu darikenikmatanduniawi, “ (QS : Al-Qashash 77)
Ayatinimenunjukkankepadaprinsipintegrasi, dimanadiridansegala yang adapadanyadikembangkankepadasatuarah, yaknikebajikandalamrangkapengabdiankepadaTuhan.Keselamatanhanyadapatdicaridenganmenumbuhkandirisesuaidenganfitrahnya yang baikitu, sebaliknyakegagalanakandidapatjikafitrahnya di selewengkankearah yang negatif.
2.      PrinsipKeseimbangan
Prinsipkeseimbanganmerupakankeharusandalampengembangandanpembinaanmanusiasehinggatidakadanyakepincangandankesenjanganantara material, spiritual, maupun unsure jasmani, danrohani.Didalam Al-Quran Allah menyebutkanimandanamalsecarabersamaan.Imanadalah unsure yang menyangkutdenganhal spiritual, sedangkanamaladalah yang menyangkutdengan material, yaitujasmani.Hal inidiperjelasdalamfirman Allah swt.
 “makabarangsiapa yang mengerjakanamalshaleh, sedangiaberiman, makatidakadapengingkaranterhadapamalannyaitudansesungguhnya Kami menuliskanamalannyaituuntuknya”. (QS: Al-Anbiyaa’ 94)

3.      Prinsip Membentuk Manusia yang Seutuhnya
Pendidikan Islam dalam hal ini merupakan usaha untuk mengubah kesempurnaan potensi yang dimiliki oleh peserta didik menjadi kesempurnaan aktual, melalui setiap tahapan hidupnya. Dengan demikian fungsi pendidikan Islam adalah menjaga keutuhan unsur-unsur individual peserta didik dan mengoptimalkan potensinya dalam garis keridhaan Allah. Prinsip ini harus direalisasikan oleh pendidik dalam proses pembelajaran. Pendidik harus mengembangkan baik kecerdasan intelektual, emosional maupun spiritual secara simultan.

4.      Prinsip Selalu Berkaitan dengan Agama
Pendidikan Islam bukan hanya mengajarkan ilmu-ilmu sebagai materi, atau keterampilan sebagai kegiatan jasmani semata, melainkan selalu mengaitkan semuanya itu dengan kerangka praktek (amaliyah) yang bermuatan nilai dan moral. Jadi, pengajaran agama dalam Islam tidak selalu dalam pengertian (ilmu agama) formal, tetapi dalam pengertian esensinya yang bisa saja berada dalam ilmu-ilmu lain yang sering dikategorikan secara tidak proporsional sebagai ilmu sekuler.
5.      Prinsip Terbuka
Pendidikan Islam pada dasarnya bersifat terbuka, demokratis, dan universal. Menurut Jalaludin yang dikutip oleh Bukhari Umar menjelaskan bahwa keterbukaan pendidikan Islam ditandai dengan kelenturan untuk mengadopsi unsur-unsur positif dari luar, sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakatnya, dengan tetap menjaga dasar-dasarnya yang original (shahih), yang bersumber pada Al-Qur’an dan Hadist.

6.      Menjaga Perbedaan Individual
Perbedaan-perbedaan yang dimiliki manusia melahirkan perbedaan tingkah laku karena setiap orang akan berbuat sesuai dengan keadaannya masing-masing. Menurut Asy-Syaibani yang dikutip oleh Prof. Dr. H. Ramayulis menjelaskan bahwa pendidikan Islam sepanjang sejarahnya telah memelihara perbedaan individual yang dimilki oleh peserta didik.

7.      Prinsip Pendidikan Berlangsung Sepanjang Hayat
Prinsippendidikanseumurhidupbukanlahhal yang baru, di kalangumatislamadaungkapanseperti, tuntutlahilmumulaidariayunansampaikelianglahad. Sesungguhnyaprinsipinibersumberdaripandanganmanusiamengenaikebutuhandanketerbatasandidalamhidupnya yang selaluberhadapandengantantangandangodaan yang dapatmenjerumuskanmanusiaitusendirikedalamjurangkehinaan.
Dengandemikian, manusiadituntutuntukmenjadipendidikbagidirinyasendiri agar dapatmempaerbaikidanmeningkatkankualitasdirinyasertamenyesaliperbuatan yang menyimpangdarijalanlurus.ManusiaberkewajibanmendidikdirinyasendiridengansenantiasamengabdikepadaTuhannyadengapenuhkesadaransertaberusahauntukmenambahilmunya.

“Dan apabiladikatakan: ‘Berdilahkamu’, makaberdirilah, niscaya Allah akanmeninggikan orang –orang yang berimandan orang-orang yang berilmupengetahuanbeberapaderajat. Dan Allah mahamengetahuiapa yang kamukerjakan. (QS: Al-Mujadilah 11)
Islam tidak mengenal batas akhir dalam menempuh pendidikan. Hal tersebut mengingat tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan Islam adalah terbentuknya "akhlak al-karimah". Pembentukan itu membutuhkan waktu yang panjang, yaitu sepanjang hayat manusia.
Selain itu dalam buku Ilmu Pendidikan Islam yang ditulis Prof. Dr. H. Ramayulis menjelaskan bahwa yang menjadi prinsip-prinsip pendidikan Islam itu diantaranya adalah :
1)   Prinsip pendidikan Islam merupakan implikasi dari karakteristik manusia.
2)   Prinsip pendidikan  Islam  adalah pendidikan integral.
3)   Prinsip pendidikan Islam adalah pendidikan yang seimbang.
4)   Prinsip pendidikan Islam adalah pendidikan universal.
5)   Prinsip pendidikan Islam adalah dinamis.
Tidak hanya itu, prinsip pendidikan Islam paling tidak mengacu kepada lima Aspek :
1.      selalu mengacu kepada Al-Qur’an dan Hadist
Al-Qur’an dan Hadist merupakan sumber utama dalam pendidikan islam, mungkin lebih baiknya pendidikan islam ini supya mempunyai wacana guna mencetak insan kamil, sangat perlu ditambah dengan Istimbath dan Ijtihad para ulama yang tidak bertentangan dengan Al-qur’an dan Hadist. Maka dari itu pendidik dan peserta didik harus paham kepada kandungan Al-Qur’an dan Hadist. Ketika ada pendapat dan bertentangan dengan keduanya, bila suatu ajaran itu tidak sesuai dengan isi Al-qur’an dan hadist, seharusnya pendidikan tidak boleh menerimanya sebagai acuan.
2.      Selalu mengarah kepada dunia dan akhirat
Baik dalam Al-Qur’an dan Hadist tidak ada yang menganjurkan menjauhi kehidupan dunia, karena al-Qur’an sendiri menuntut kita untuk berzakat dan bersedekah, bagaimana hal tersebut bisa tercapai kalau kita tidak berharta. Memang hidup di dunia hanyalah sementara, semuanya akan musnah tapi perlu diingat, Justru dengan kehidupan sekejap itulah kita dianjurkan mengejar kesuksesan dunia, untuk berlomba-lomba didalam menggapai amal shaleh sebagai bekal untuk keakhirat nanti, bukan menjauh dari dunia seperti layaknya orang-orang yang mengasingkan diri dari kahidupan sosial.
3.      Bersifat teoritis dan praktis
Pendidikan Islam tidak cukup hanya menyampaikan teori, karena tujuan materi itu tidak lain untuk dilaksanakan guna mencapai amal yang tinggi disisi Allah dan "Uswatun Hasanah" harus menjadi pedoman yang utama di dalam hidupnya.
4.      Sesuai dengan potensi yang dimiliki manusia
Setiap manusia mempunyai potensi yang berbeda. Potensi manusia mempunyai beberapa hal, yaitu : Homo Rasional ( manusia sebagai pemikir), Manusia harus menggunakan akalnya seoptimal mungkin, sehingga dapat menghasilkan karya-karya yang dapat diambil manfaat oleh umat muslim yang lain. Disamping itu manusia sebagai Homo Religius ( manusia sebagai makhluk beragama), pendidikan Islam harus memotivasi umatnya untuk selalu memperkuat imannya.
5.      Berorientasi pada "Hablum Minallah Wa Hablum Minannas"




















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Prinsip Pendidikan Islam adalah patokan yang harus dipegang dalam proses islamisasi karakter anak didik. Setidaknya, ada lima prinsipdasar yang harusdiperhatikan, yaitu prinsipintegrasi, prinsipkeseimbangan, prinsippersamaan, prinsippendidikanseumurhidup, dan prinsipkeutamaan.
Prinsip-prinsip ini yang nantinya akan membawa kesuksesan pendidikan Islam dalam ranah raktisnya. Dengan memegang pada dasar yang benar, maka akan sangat mungkin kita sampai pada tujuan yang benar pula.
Prinsip-prinsip islam terhadap fungsi pendidikan islam adalah melihat pendidikan sebagai sarana memberdayakan seluruh potensi diri manusia agar mencapai martabat yang mulia. Adapun tujuannya adalah membina seluruh potensi baik secara fisik, psikis, individual, dan sosial agar dapat mencapai kesempurnaan dan dapat merealisasikan pengabdiannya, sepenuhnya kepada Allah SWT. Metodenya tentu harus sejalan dengan tingkat dan kecenderungan psikologi peserta didik tersebut, begitupun kurikulumnya, ia harus terintegrasi antara ilmu-ilmu agama dengan ilmu-ilmu umum, agar peserta didik mempunyai wawasan dunia dan akhirat.





DAFTAR PUSTAKA

Arifin, HM, Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991)
Mujib , Abdul, Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kencana Pernada Media, 2006)
Hitami , Muznir, Mengonsep Kemali pendidikan islam, (Yogyakarta: Infnite Pess, 2004)                    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar